Kamis, 11 November 2010

LES MENGHADAPI UN

Posted by SMP NEGERI 3 JATISRONO 23.22 , under | 3 comments

Ujian Nasional merupakan moment penting yang harus dihadapi oleh siswa kelas 9, karena event tersebut merupakan penentuan akhir antara lulus dan tidak lulus. Sebenarnya Ujian adalah hal yang biasa dan bukan suatu yang menakutkan, ia tidak lebih seperti ulangan harian atau tes tengah semester atau akhir semester. Hal ini bisa dipahami jika siswa sudah membiasakan diri belajar dengan rajin tiap hari sejak mereka duduk di kelas 7.

Apabila siswa sejak kelas 7 sudah sadar diri akan tugas dan tanggungjawabnya sebagai pelajar yang harus belajar tiap hari dan bukan ketika akan menghadapi ulangan harian atau tes yang lain saja bisa diyakini keberhasilan jauh lebih tinggi. Kebiasaan siswa yang belajar hanya ketika akan menghadapi ulangan atau tes menjadi salah satu biang kegagalan belajar apalagi jika mereka mengandalkan tradisi nurun alias ngejepke teman bahkan nyontek. Tradisi turunan harus dikikis habis sampai keakarnya, karena tradisi tersebut berdampak pada jangka pendek dan jangka panjang. Dampak jangka pendek yang ditimbulkan tradisi turunan adalah jika kebanyakan siswa hanya saling mengharapkan maka mereka jadi malas belajar sehingga pada saat menghadapi soal ulangan atau tes maka mereka tidak bisa mengerjakan dan ketika dia mau tanya temen sebelahnya ternyata kasusnya sama, dia juga tidak belajar karena berharap bisa nurun.

Bukankah hal itu akan menjadi bencana pada ruangan tes tersebut, karena mereka tidak lebih seperti kutu kupret yang thingak-thinguk dan sama-sama tidak bisa mengerjakan soal tes. Dan tentunya peserta tes pada ruang tersebut nilainya jatuh semua. Dampak jangka panjang dari budaya turunan adalah ketika mereka nanti sudah bekerja, karena ketika masih menjadi siswa mereka sudah terbiasa bekerjasama untuk berbuat curang maka ketika bekerja kebiasaan itu masih terbawa hanya berganti istilah yaitu KOLUSI, KONGKALIKONG atau yang lain.

Kebiasaan siswa yang paling parah adalah nyontek, karena itu nenek moyangnya kecurangan siswa dalam belajar. Jika ada siswa yang melakukannya dia sudah menjadi pecundang. Ibarat dia pendekar adalah pendekar yang tidak kesatria. Ibarat dia pemain sepak bola dia tidak fair.

bersambung .............

Tags

Blog Archive

Blog Archive